Selasa, 16 Desember 2008

Tips Hemat Energi di Tengah Krisis

Kehidupan modern memungkinkan manusia hidup dalam suasana yang nyaman dan serba praktis. Hal ini semua dimungkinkan dengan adanya energi listrik. Dengan berbagai jenis peralatan listrik, energi listrik dapat diubah menjadi energi putar, panas, cahaya, serta sinyal audio-video, sesuai kebutuhan. Proses perubahan energi hingga listrik siap pakai di rumah-rumah atau di kantor-kantor membutuhkan biaya. Besarnya biaya yang harus disediakan tergantung dari jumlah tenaga listrik yang dimanfaatkan, atau sering disebut dengan jumlah kWh terpakai atau jumlah konsumsi BBM bagi kendaraan. Berikut langkah-langkah penggunaan peralatan listrik rumah tangga dalam menghemat pemakaian energi listrik

Lemari Es

  • Memilih lemari es dengan ukuran/kapasitas yang sesuai.
  • Membuka pintu lemari es seperlunya
  • Pada kondisi tertentu dijaga agar dapat tertutup rapat.
  • Mengisi lemari es secukupnya (tidak melebihi kapasitas).
  • Menempatkan lemari es jauh dari sumber panas, seperti sinar matahari, kompor.
  • Meletakkan lemari es minimal 15 cm dari dinding/tembok rumah.
  • Tidak memasukkan makanan/minuman yang masih panas ke dalam lemari es.
  • Membersihkan kondensor (terletak di belakang lemari es) secara teratur dari debu dan kotoran, agar proses pelepasan panas berjalan baik.
  • Mengatur suhu lemari es sesuai kebutuhan karena semakin rendah / dingin temperatur, semakin banyak konsumsi energi listrik.
  • Mematikan lemari es bila tidak digunakan dalam waktu lama

Setrika Listrik

  • Mengatur tingkat panas yang diperlukan sesuai dengan bahan pakaian yang akan diseterika.
  • Membersihkan bagian bawah setrika dari kerak yang dapat menghambat panas.
  • Mematikan setrika segera setelah selesai menyetrika atau bila akan ditinggalkan untuk mengerjakan yang lain.
  • Pilihlah seterika listrik yang menggunakan sistem pengatur panas otomatis
  • Biasakan menyeterika sekaligus dan hindari bolak-balik mencabut serta mencolokan kembali seterikaan ke sumber listrik

Televisi, Radio, Tape Recorder

  • Mematikan televisi, radio, tape recorder, serta peralatan audio visual lainnya bila tidak ditonton atau tidak didengarkan.
  • Pastikan televisi, radio dan tape recorder benar-benar sudah dimatikan dari powernya, bukan dari sleep timer. Sebab penggunaan sleep timer tidak memutuskan aliran listrik.

Kipas Angin

  • Membuka ventilasi/jendela rumah untuk memperlancar udara ke dalam rumah.
  • Mematikan kipas angin bila ruangan tidak digunakan, atau gunakan kipas angin yang dilengkapi alat pengatur waktu (timer) dan atur timer sesuai kebutuhan.
  • Mengatur kecepatan kipas sesuai keperluan.

Pengatur Suhu Udara (AC)

  • Memilih AC hemat energi dan daya yang sesuai dengan besarnya ruangan.
  • Mematikan AC bila ruangan tidak digunakan.
  • Mengatur suhu ruangan secukupnya, tidak menyetel AC terlalu dingin.
  • Menutup pintu, jendela dan ventilasi ruangan agar udara panas dari luar tidak masuk.
  • Menempatkan AC sejauh mungkin dari sinar matahari lansung agar efek pendingin tidak berkurang.
  • Membersihkan saringan (filter) udara dengan teratur.

Pompa Air

  • Gunakan tangki penampungan air dan menyalakan pompa air hanya bila air di dalam tangki hampir habis.
  • Akan lebih baik apabila menggunakan sistem kontrol otomatis atau pelampung pemutus arus secara otomatis atau pelampung pemutus arus secara otomatis yang akan memutus aliran listrik ke pompa air bila air di tangki sudah penuh, semakin sering pompa "hidup-mati" maka akan semakin besar daya listrik yang dipakai.

Lampu Penerangan

  • Ketahui hal-hal yang mempengaruhi besar kecilnya energy listrik yang kita konsumsi
    Ingat pelajaran fisika SMP? ingat rumus untuk menghitung besar energy listrik yang kita konsumsi? Lupa? Ijinkan saya mengingatkan kembali :
    Rumus
    Dari rumus, terlihat bahwa peluang penghematan energy dapat dilakukan dengan cara mengurangi daya terpasang (gunakan lampu hemat energy) dan pengendalian jam operasi.
  • Ketahui tingkat kebutuhan cahaya kita
    Tingkat kebutuhan cahaya? Yupz, kebutuhan cahaya setiap orang berbeda-beda. Depend on usia(makin tua, makin butuh banyak cahaya), ukuran objek yang dilihat, dan jenis pekerjaan yang dilakukan(makin butuh ketelitian(ie.mengukur, pemotongan batu mulia, menjahit, gambar,pembuatan instrument dll), makin tinggi tingkat kebutuhan akan cahaya). Cahaya yang digunakan dari sumber cahaya digunakan untuk 3 hal yaitu kerja, membaca, dan estettika. Jadi, jangan asal pasang lampu. Kalau memang ruangan tidak difungsikan untuk kegiatan yang memerlukan pencahayaan yang tinggi, pasang lampu dengan watt kecil saja.
  • Optimalisasi daya listrik
    Perhitungan daya dipengaruhi beberapa factor, seperti fungsi ruang(untuk menentukan terang lampu), jenis lampu(mempengaruhi banyaknya cahaya yang dipancarkan, dan jumlah armature/titik lampu. Daya listrik terpasang tidak boleh melebihi angka maksimum yang ditentukan untuk setiap ruang. Menurut SNI, daya maksimum di rumah adalah 10 watt/m2 dan kantor 15watt/m2. Contoh penghitungan daya pencahayaan pada ruangan :
    Luas ruang makan : 5m x 4m = 20 m2
    Daya lampu : 3 buah titik lampu x 15watt = 45 watt
  • Kendalikan jam pengoperasian
    Nah ini cara yang paling berpengaruh. Pengendalian penggunaan lampu ini bisa dilakukan dengan :
    o Penggunaan lampu hemat energy (baca postingan mengenai lampu hemat energy ini)
    o Mengaktifkan timer bila memungkinkan(mengatur jadwal penggunaan lampu)
    o Tidak menyalakan lampu di siang hari (optimalkan pencahayaan alami di siang hari)
    o Matikan lampu saat ruang tidak digunakan
    o Nyalakan hanya lampu yang digunakan
    o Hindarkan penggunaan saklar seri(satu saklar untuk beberapa lampu)
  • Pilih sumber cahaya yang paling efisien
    Pilih sumber cahaya yang paling efisien maksudnya, pilih jenis lampu yang sesuai dengan kebutuhan. Lampu ternyata terdiri dari bermacam jenis. Lampu baca, lampu tidur, lampu eksterior, lampu taman, lampu jalan, dll. Dan pilih lampu yang hemat energy.
  • Tempatkan titik lampu sesuai kebutuhan
    Dalam menentukan penempatan titik lampu,perhatikan distribusi dan pantulan cahaya terhadap bahan dan warna dari permukaan interior. Untuk peletakan yang lebih efisien, sebaiknya pada saat penggembaran denah, arsitek (bisa juga dibantu desainer interior) juga menggambarkan detail furniture. Dimana letak furniture, bahan dari furniture, dan warna ruangan. Agar titik lampu dapat diletakkan dengan tepat. ie.di ruang kerja, selain di tengah ruang, titik lampu juga diletakkan tepat di atas meja. Sehingga saat malam, hanya lampu di atas meja yang dinyalakan untuk bekerja.
  • Pilih warna dan tekstur furniture dan dinding yang tepat
    Sedikit informasi untuk yang belum tahu, warna terang memantulakan cahaya lebih banyak, sehingga membuat ruangan menjadi lebih terang. Untuk itu, pergunakan warna terang (putih, kuning soft, dll) untuk ruangan yang membutuhkan tingkat pencahayaan lebih tinggi. Tekstur furniture atau dinding yang kasar membuat cahaya tidak dipantulkan dengan baik. Pemukaan tekstur ini juga mempengaruhi efek cahaya yang dihasilkan. Dan tiap tekstur memiliki daya pantul cahaya yang berbeda.
  • Optimalkan penggunaan day light (cahaya alami)
    Maksudnya, sebisa mungkin tidak menyalakan lampu di siang hari. Bagaimana caranya? Perbanyak bukaan untuk memasukkan cahaya ke dalam rumah. Tidak hanya lewat jendela(bila dinding kiri kanan dan belakang rumah juga merupakan dinding tetangga), bisa juga dengan menggunakan atap yang transparan (bahasa kerennya, skylight, pencahayaan dari atas). Bila tidak memungkinkan jendela di setiap sisi rumah, maka dianjurkan untuk membuat taman di dalam rumah untuk memasukkan cahaya dan udara alami

Mobil/Motor

  • Pa da transmisi manual, jumlah BBM yang mengalir dari tangki BBM ke mesin adalah fungsi dari injakan pedal akselerator (pedal gas). Semakin diinjak, semakin cepat aliran BBM ke mesin. Untuk meminimalkan konsumsi BBM, kita perlu sebisa mungkin meminimalkan injakan pedal akselerator/gas ini.
  • Ketika menambah kecepatan pada kendaraan dengan transmisi manual, gantilah transmisi dengan cepat. Atau dengan kata lain, gunakan transmisi setinggi mungkin tetapi dengan tetap menjaga tenaga dari mesin. Jika transmisi yang lebih tinggi membutuhkan injakan pedal gas yang lebih sedikit, maka gantilah ke transmisi yang lebih tinggi. Sebaliknya juga berlaku, jika transmisi lebih rendah membutuhkan injakan pedal gas yang lebih sedikit, maka gantilah ke transmisi yang lebih rendah, ini berlaku terutama jika jalan dalam kondisi menanjak atau kendaran sedang membawa beban berat.
  • Minimalkan menginjak pedal rem. Penggunaan rem akan mengkonversi energi kinetik ke dalam energi panas pada piringan rem. Sedangkan energi kinetik kendaran sebelumnya berasal dari energi kimia yang dikandung BBM. Sebagai contoh, jika kendaran anda melaju menuju sebuah perempatan, sebaiknya hentikan menekan pedal gas jauh sebelum dekat dengan perempatan tersebut, pindahkan transmisi ke netral dan baru mengerem kendaran setelah dekat dengan perempatan. Jika anda memilih tetap meningkatkan akselerasi, maka BBM yang terbuang menjadi panas akan lebih banyak.
  • Sewaktu membeli kendaran, pilihlah kendaran bertransmisi otomatis. Kendaran bertransmisi otomatis seharusnya lebih mudah digunakan jika kita ingin menghemat BBM tanpa perlu mengubah kebiasaan mengemudi. Sedangkan boros atau tidaknya konsumsi BBM pada kendaran bertransmisi manual lebih banyak tergantung kepada disiplin pengemudinya.
  • Sewaktu membeli kendaran, pilihlah kendaran yang berwarna terang. Kendaran berwarna gelap akan menyerap lebih banyak panjang gelombang daripada kendaran berwarna terang. Hal tersebut akan menyebabkan energi panas lebih mudah memasuki interior kendaran berwarna gelap. Akibatnya, AC kendaran berwarna gelap akan bekerja lebih keras untuk mempernyaman interior kendaran, baik secara otomatis maupun secara manual oleh pengemudi.
  • Hindari kemacetan. Kemacetan adalah salah satu sumber utama pemborosan BBM. Kalau perlu pulanglah dari kantor ketika jalanan sudah tidak macet, atau ambil jalan yang agak memutar untuk menghindari titik-titik kemacetan. Lebih baik lagi, gunakanlah sarana transportasi umum jika memungkinkan.
  • Parkirkan kendaran di tempat yang teduh. Atau jika tidak dapat menemukan tempat yang teduh, gunakan reflektor cahaya matahari untuk meminimalkan energi panas yang memasuki kendaran. Interior kendaran yang panas akan membuat kerja AC lebih berat, terutama ketika baru menyalakan kendaran.
  • Pilihlah kendaran dengan ukuran mesin dan jumlah silinder yang rendah. Kapasitas mesin dan jumlah silinder tidaklah terlalu penting. Kendaran bermesin 4 silinder dengan kapasitas 1.3 liter sama fungsinya dengan kendaran bermesin 6 silinder berkapasitas 3 liter. Keduanya bisa membawa diri anda ke tujuan anda. Perbedaan terbesarnya hanyalah bahwa mesin kendaran berukuran besar umumnya lebih boros BBM daripada mesin kendaran berukuran kecil.
  • Jika membeli kendaran, pilihlah kendaran baru dengan teknologi terbaru. Teknologi mesin baru biasanya lebih hemat BBM daripada kendaran dengan teknologi lama.
  • Jangan sampai terlambat mengganti oli. Semakin lama penggunaan oli, maka daya pelumasannya akan semakin berkurang. Akibatnya lebih banyak BBM yang terkonversi menjadi panas di dalam mesin.
  • Jika nantinya sudah tersedia di Indonesia, pilihlah kendaran hibrida. Seperti halnya kendaran konvensional, kendaran hibrida memiliki mesin pembakaran internal. Tetapi, selain itu, kendaran hibrida juga memiliki baterai dan mesin listrik. Kendaran hibrida menghemat energi dengan cara mengkonversi sebagian energi panas yang terbuang ke dalam energi listrik yang nantinya dapat digunakan untuk menjalankan kendaran.
  • Gunakan kendaran yang sudah terbukti hemat BBM.

Mendengar tidak sama dengan melihat dan melihat tidak sama dengan melakukan. Ajaran seindah apapun tidak akan ada gunanya jika tidak dilakukan. Sayangilah kantong anda, mulailah dengan menggunakannya dengan hemat dengan menjalankan tips-tips di atas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar